Segalanya Makin Cepat

Waktu seperti berjalan tanpa disadari. Waktu juga sering terlewatkan tanpa bisa dimengerti. Kejadian demi kejadian selalu menghampiri tiada henti. Semua berjalan begitu cepat.

Hampir apa pun kini, dihidangkan dengan sangat ringkas dan cepat. Tak perlu susah-susah, tak perlu berlama-lama. Tinggal pilih, hampir semua sudah wujud di depan mata.

Percepatan dalam kehidupan menjadi semakin kian digemari dan diandalkan. Entah itu hanya sekedar untuk urusan ringan, sampai yang paling berat serta rumit.

Tapi ketika percepatan itu telah mencapai puncaknya, tak ada lagi jalan lain kecuali harus kembali. Yaa…kembali lagi ke awal mula keadaan yang serba lambat dan terbelakang. Bahkan tak jarang..lebih terbelakang dari yang sebelumnya.

Zaman sudah berganti, dan kehidupan manusia pun semakin maju..katanya. Namun kenapa yang terjadi pada aspek lain, justru tak sesuai dengan slogan-slogan yang ada. Satu sisi dianggap maju, sisi lainnya pun dianggap kuno dan primitif.

Kemajuan memang membawa dampak yang besar bagi kehidupan manusia. Perubahan terjadi di sana-sini meliputi hampir segala lini kehidupan. Terus berubah, dan semakin cepat merubah wajah kehidupan manusia.

Dampak positif tentulah ada, namun yang negatif pun..tak mau ketinggalan mengikuti. Dan sayangnya..sisi kemajuan yang dianggap positif itu, kebanyakan cuma berlaku pada wujud luarnya saja. Dari sisi kedalaman diri manusia, semakin terpuruk pada kegelapan dan kehancuran.

Segala daya upaya telah dilakukan untuk meredam sisi negatif yang ada. Tapi sepertinya hal itu sering berakhir dengan sia-sia. Kegelapan semakin kuat melanda jiwa-jiwa yang ada. Melahirkan sifat-sifat serakah dan angkara murka. Hampir seperti zaman sebelum adanya sebuah peradaban yang layak disebut sebagai “kemanusiaan”.

Inikah yang diinginkan dari percepatan itu. Ataukah ini, hanya sebagai jalan bagi sebuah rencana yang maha besar. Suatu rencana bagi hancurnya suatu komunitas kehidupan. Yang di dalamnya berisi manusia-manusia seperti kita.

Perjalanan waktu telah dilewati. Segala kejadian juga sudah dialami. Sekian banyak yang ada, sudah menampakkan wujud asli dari tujuannya. Sadarkah kita akan semua percepatan waktu ini. Ataukah kita cukup hanya diam dan menyaksikan itu semua, setelah segalanya berakhir dengan penyesalan.

Segalanya makin cepat. Secepat nafas yang terbuang tanpa kita sadari. Nafas yang seharusnya menjadi pundi-pundi kekayaan rohani dan spiritual kita.