Berjalan Menembus Batas

Matahari bersinar dengan indahnya. Hembusan sang bayu terasa sejuk di jiwa. Awan di langit pun terlihat seperti ceria.

Perjalanan ini tak terasa telah jauh. Meninggalkan jejak-jejak kenangan masa lalu. Senantiasa membayangi perjalananku.

Jiwa ini terus mengembara. Menyusuri ruang dan waktu yang ada. Melewati setiap lembar buku kehidupan.

Aku terus berjalan hingga melewati batas khayalku. Bercengkrama dengan sepi dan angin malam. Terus dan terus berjalan.

Kini setelah sampai di ujung cakrawala. Hatiku sejenak kembali meragu. Benarkah jalan ini yang harus aku tempuh.

Matahari kini telah sampai pada puncaknya. Dan daun-daun tlah banyak yang berguguran. Awan pun menari mengajakku pergi.

Dia terus memanggil namaku. Sampai tak terdengar lagi suara angin yang bisu. Hanya tinggal deru nafasku yang memburu.

Tunggulah aku. Jangan pernah lagi kau meninggalkan aku disini sendiri. Bawa aku serta ke duniamu yang seluas semesta.

Aku kini telah sampai padamu. Dan bersimpuh dihadapanmu. Memegang erat jemari kasihmu.

Tolong jangan lepaskan aku darimu. Tak sanggup lagi diri ini tanpamu. Nyawaku telah ada di tanganmu sejak yang lain belum terwujud.